“Menovelkan Matematika terbukti memberiku tantangan paling unik selama 15 tahun menjadi pengarang.”
Setelah berjaya dengan novel Orang-Orang Biasa (2019), kini Andrea Hirata kembali menyapa para pembaca melalui karya terbaharunya yang bertajuk Guru Aini.
Bermula debut awalnya dengan novel Laskar Pelangi, Andrea menyatakan Guru Aini merupakan novel pertamanya yang mengambil perspektif seorang guru.
Novel Guru Aini yang merupakan prekuel bagi novel Orang-Orang biasa telah sempurna dilancarkan semalam (2 Feb 2020) di Kemang, Jakarta Selatan.
Sinopsis Guru Aini
Guru Aini mengisahkan tentang idealisme seorang guru Matematik yang mengajar di daerah terpencil bernama Bu Desi.
Andrea menceritakan bahawa Bu Desi mempunyai obsesi untuk bertemu dengan seorang murid yang genius Matematik.
Namun, Matematik pula menjadi sumber stress bagi Bu Desi. Ternyata tidak mudah mengajar matematik di sekolah di daerah terpencil.
“Apalagi ketika Bu Desi bertemu Aini, seorang anak dengan daya tangkap yang rendah dengan matematika, tetapi memiliki daya juang yang tinggi.
“Bu Desi harus mencoba berbagai macam cara dan metode agar demi memahamkan matematika pada Aini.
“(Di dalam buku) Bu Desi bilang ‘matematika untuk anak yang pemberani. Kalau bicara matematika, banyak yang menyerah sebelum bertanding’,” ujar Andrea Hirata.
Penelitian dan penyelidikan dua tahun
Andrea Hirata mengaku bahawa beliau memerlukan sekitar dua tahun untuk melakukan penelitian dan penyelidikan terhadap novel Guru Aini.
Bagaimanapun untuk menuangkan kisah Guru Aini ke dalam sebuah tulisan, Andrea hanya memakan masa selama dua minggu.
“Lama risetnya (hampir dua tahun, nulisnya itu dua mingguanlah,” kata Andrea dengan santai.
Andrea juga menyifatkan sulitnya menginterpretasikan kalkulus ke dalam bahasa novel.
“Jadi setelah menulis novel, ini memang tantangan paling sulit, novel yang paling sulit adalah Guru Aini,” ungkap Andrea.
-Andrea Hirata-